Muncar adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Kelurahan/desa yang terdapat di kecamatan ini adalah:
- Blambangan
- Kedungrejo
- Kedungringin
- Kumendung
- Sumberberas
- Sumbersewu
- Tambakrejo
- Tapanrejo
- Tembokrejo
- Wringin Putih
Muncar merupakan penghasil ikan terbesar kedua di Indonesia setelah Bagan Si Api Api. Berbagai ikan yang di hasilkan di daerah ini. Muncar juga merupakan pusat industri sarden atau ikan kaleng. Di Indonesia, pasaran ikan kaleng pelagis (ikan permukaan laut) didominasi ikan sarden (sardines) dan makarel (mackerel). Khusus produk ikan sarden kalengan domestik, bahan bakunya bisa dipastikan ikan lemuru (Sardinella lemuru). Ikan ini banyak terdapat di Selat Bali, wilayah perairan antara Banyuwangi (Jawa Timur) dan Bali. Dalam versi Inggris, ikan ini disebut bali sardinella. Sementara, yang terkenal sebagai ikan sarden sebetulnya sarden jepang (Sardinella melanostica).Karena nama lemuru kurang memiliki nilai jual, maka yang dicantumkan di dalam kaleng hanya nama depannya. Jadilah si lemuru dijual sebagai sarden atawa sardencis. Mirip kebiasaan artis yang suka memakai nama beken ketimbang nama aslinya. Dengan kata lain, saat “memasak” sarden, tak perlu mencari-cari nama lemuru di kalengnya. Dijamin tidak akan ditemukan. Dari segi nutrisi pun ikan lemuru tidak kalah bergizi dibandingkan dengan sarden jepang. Bedanya cuma perkara tempat hidup.
Indonesia sebetulnya punya beberapa jenis sarden. Sebut saja Sardinella longiceps, Sardinella sirm, Sardinella leigaster, dan Sardinella clupeoides. Nama-nama ini merupakan produk tangkapan yang berasal dari Pulau Seribu, Pekalongan, Tegal, dan Pelabuhan Ratu. Hanya saja populasinya relatif kecil sehingga kalah ngetop dengan lemuru selat Bali.
Di kalangan penjual ikan segar, lemuru tergolong ikan yang tidak disukai karena gampang busuk. Dulu, ketika industri pengalengan ikan belum berkembang, nasib lemuru tidak berbeda dengan jenis ikan lain yang biasa dijual di pasar tradisional.
Culture of Muncar
Muncar Sea Offering Ceremony (English Version)
The Muncar Sea Offering Ceremony has existed since the development of Luhpang-pang became the central cathhing fish activities. The Ceremony was done based on the “Pranatamangsa”, but, then it’s always done every Suro month (the calender of java). Muncar Sea Offering is a sacral activity. in this ceremony, the miniature of fisherman’s ship with full of sesaji which comprises of the head of goat, various cakes, friuts,gold fishing hook, opium and two alive cocks are drifted into the sea.
In the night preparing the sesaji in the ship miniatur the poeple stay awake all night. some of them read the holy Qur’an. In the morning before the ship miniatur is drifted in to the sea it is brought around the village, which is called “Ider Bumi”
The ship miniatur, then is brought into parade in the sea followed by hundreds of the decorated fiherman’s ship and drifted. After that, the poeple visit the tomp of Sayid yusuf, the firs man who opened Muncar area, at sembulungan. Gandrung dance is performed here.
Finally,the poeple finish their activities and back to the beach. the poeple are bathed with sea water. it’s symbolized the blessing of Syang Hyang Iwak, a Sea goddess to them.
Petik Laut Muncar (Indonesian Version)
Petik laut Muncar sudah ada sejak Lihpanggang berkembang menjadi pusat kegiatan penangkapan ikan. Pada mulanya upacara dilaksanakan berdasarkan pranatamangsa, kemudian dilaksanakan setiap bulan Sura. Upacara ini bernilai sakral dengan acara puncaknya adalah melarung perahu kecil yang berisi sesaji yang terdiri dari kepala kambing, berbagai macam kue, buah- buahan, pancing emas, candu dan dua ekor ayam jantan yang masih hidup.
Pada malam harinya, di tempat perahu untuk sesaji dipersiapkan dilakukan tirakatan. Di beberapa surau atau rumah diadakan pengajian atau semaan sebelum perahu dilarung, perahu sesaji tersebut diarak diperkampungan, dan kegiatan ini disebut dengan idher bumi.
Selanjutnya perahu tersebut dilarung diiringi oleh ratusan perahu nelayan yang dihiasi dengan umbul-umbul. Perjalanan diteruskan ke Sembulungan, ke makan Sayid yusuf, orang pertama yang membuka daerah tersebut. Disinilah biasanya tari gandrung di pentaskan. Sepulang dari sembulungan perahu nelayan yang akan mendarat di guyur dengan air laut yang di gambarkan sebagai guyuran Shang Hyang Iwak, sebagai Dewi laut.
Sekian dulu ulasan saya mengenai bagian lain dari Banyuwangi bumi blambangan, yang memiliki sumber alam istimewa namun kurang optimal dalam mengolahnya. Semoga, generasi penerus mampu mengubahnya menjadi kota pariwisata dan agro terbesar di Indonesia.
ok laros, mage onok waktu, jenggirat tangi, kembangkan blambangan lare’..